0

Perlukah Kesetaraan Gender?



>

“Lo itu perempuan. Jadi urusan dapur udah jadi kodrat lo lah!”

“Gue kan laki-laki, jadi lo harus nurut sama Gue”

“Perempuan tuh gak boleh lebih hebat dari laki-laki”

“Laki-laki yang harus nyari nafkah. Perempuan di rumah aja, ngurus anak. Itu kodrat”

“Ngapain sih ikut campur urusan laki-laki?”


Hmm…Akrabkah teman-teman dengan kalimat-kalimat tersebut? Saya yakin jawabannya IYA.


Lalu, pernahkah teman-teman berfikir bahwa budaya patriarki yang terlanjur melekat pada pribadi orang Indonesia secara langsung dan tidak langsung membuat kesenjangan gender?


Kenapa bisa ada kalimat-kalimat yang saya contohkan di atas? Sebenarnya, alasannya sangat klasik: KODRAT. Bagi saya, sebuah kesalahan besar jika hal-hal semacam itudidasarkan pada kodrat. Kutipan yang saya contohkan di atas merupakan konstruksi yang dikodratkan, bukan kodrat.


Lalu, apa sebenarnya kodrat perempuan itu? Kodrat perempuan adalah memiliki rahim. Dari rahim tersebut, akan tumbuh nafas seorang bayi. Perempuan tak dapat mengelak dari kodratnya yang harus menstruasi setiap bulan dan melahirkan seorang anak. Namun, menjadi ibu rumah tangga, takluk terhadap laki-laki, dan memasak di dapur bukanlah kodrat melainkan suatu PILIHAN.


Intinya, sekarang bukan zamannya lagi perempuan harus hidup di bawah ketiak laki-laki. Perempuan juga harus berani keluar dari zona nyamannya. Perempuan tidak bisa tinggal terus dan terkurung dalam kotak sabun. Namun apa yang saya maksudkan disini bukanlah sebagai bentuk pembangkangan terhadap kaum adam. Ini hanya merupakan bentuk keprihatinan terhadap para perempuan yang sering tertindas oleh mereka yang mengatasnamakan kodrat.


Sebenarnya, banyak hal-hal yang bisa dilakukan seorang perempuan, tentunya dengan melihat potensi yang ada pada diri sendiri kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Yang jelas kaum perempuan saat ini tidak harus minder atau malu dengan keterbatasannya, tapi lebih mengedepankan potensi yang dianugrahkan kepadanya.


Apapun bentuknya, tetesan peluh dari seorang perempuan tidak akan menguap sia-sia. Kehidupan yang kian getir, menjadikan para perempuan harus berjuang demi mewujudkan mahakarya dalam kehidupannya, seperti mereka sendiri yang terlahir sebagai mahakarya Sang Pencipta.


Buka mata, guys! Kesetaraan gender itu perlu ditegakkan, karena di mataNya, kita adalah sama. (Nrt)


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top